Senin, 18 November 2013

surat Yasin

1. SURAT YAA SIIN 
(Diturunkan di Mekkah 83 ayat)
Bismillaahirrah maanir rahiim.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Yaasiin
Yaa siin
2. Wal qur-aanil hakiim
Demi Al Quran yang penuh hikmah,
3. Innaka laminal mursaliin
Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
4. ‘Alaa shiraathim mustaqiim
(yang berada) diatas jalan yang lurus,
5. Tanziilal ‘aziizir rahiim
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
6. Litundzira qaumam maa undzira aabaa-uhum fahum ghaafiruun.
Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum
pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
7. Laqad haqqal qaulu ‘alaa aktsarihim fahum laa yu’minuun
Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan (ketentuan Allah) terhadap
kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.
8. Innaa ja’alnaa fii a’naaqihim aghlaalan fahiya ilal adzqaani fahum muqmahuun
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan
mereka (diangkat) ke dagu, Maka karena itu mereka tertengadah.
9. Waja’alnaa mim baini aidiihim saddaw wamin khalfihim saddan fa
aghsyainaahum fahum laa yubshiruun.
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding
(pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
10. Wasawaa-un ‘alaihim a-andzartahum amlamtundzirhum laa yu’minuun.
Sama saja bagi mereka Apakah kamu memberi peringatan kepada mereka
ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan
beriman.
11. Innamaa tundziru manit taba’adz dzikra wakhasyiyar rahmaana bil ghaibi
fabasysyirhu bi maghfiratiw wa ajrin kariim.
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau
mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah walaupun
Dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan
pahala yang mulia.
12. Innaa nahnu nuhyil mautaa wa naktubu maa qaddamuu wa aatsaarahum wa
kulla syai-in ahshainaahu fii imaamimmubiin.
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa
yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala
sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).
13. Wadhrib lahum matsalan ash-haabal qaryati idzjahaa-ahal mursaluun.
Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, Yaitu penduduk suatu negeri ketika
utusan-utusan datang kepada mereka.
14. Idz arsalnaa ilaihimuts naini fakadzdzabuuhumaa fa’azzaznaa bitsaalitsin
faqaaluu innaa ilaikummursaluun.
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka
mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan  (utusan) yang ketiga,
Maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya Kami adalah orang-orang di utus
kepadamu".
15. Qaaluu maa antum illaa basyarum mitslunaa wamaa anzalar rahmaanu min
syai-in in antum illaa takdzibuun.
Mereka menjawab: "Kamu tidak lain hanyalah manusia  seperti Kami dan Allah
yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah
pendusta belaka".
16. Qaaluu rabbunaa ya’lamu innaa ilaikum lamur saluun.
Mereka berkata: "Tuhan Kami mengetahui bahwa Sesungguhnya Kami adalah
orang yang diutus kepada kamu".
17. Wamaa ‘alainaa illal balaaghul mubiin.
Dan kewajiban Kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan
jelas".
18. Qaaluu innaa tathayyarnaa bikum la-in lam tantahuu lanarjumannakum
walayamassannakum minnaa ‘adzaabun aliim.
Mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami bernasib malang karena kamu,
Sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya Kami akan
merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami".
19. Qaaluu tha-irukum ma’akum a-in dzukkirtum bal antum qaumum musrifuun.
Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu adalah  karena kamu sendiri.
Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? sebenarnya kamu
adalah kaum yang melampui batas".
20. Wa jaa-a min aqshal madiinati rajuluy yas’aa qaalaa yaa qaumit tabi’ul
mursaliin.
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia
berkata: "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu".
21. Ittabi’uu mal laa yas’alukum ajraw wahum muhtaduun.
Ikutilah orang yang tiada minta Balasan kepadamu; dan mereka adalah orangorang yang mendapat petunjuk.
22. Wamaa liya laa a’budul ladzii fatharanii wa ilahi turja’uun.
Mengapa aku tidak menyembah (tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya
kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?
23. A-attakhidzu min duunihii aalihatan iyyuridnir  rahmaanu bidhurril laa tughni
‘annii syafaa-atuhum syaiaw walaa yunqidzuun.
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain nya jika (Allah) yang Maha
Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak
memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat
menyelamatkanku?
24. Innii idzal lafii dhalaalim mubiin
Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
25. Innii aamantu birabbikum fasma’uun.
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; Maka dengarkanlah
(pengakuan keimanan) ku.
26. Qiiladkhulil jannata qaala yaalaita qaumii ya’lamuun.
Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke syurga". ia berkata: "Alangkah baiknya
Sekiranya kamumku mengetahui.
27. Bimaa ghafara lii rabbii wa ja’alanii minal mukramiin.
Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku
Termasuk orang-orang yang dimuliakan".
28. Wamaa andzalnaa ‘alaa qaumihii mim ba’dihii min jundim minas samaa-i wa
maa kunnaa munzilin.
Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah Dia (meninggal) suatu
pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
29. In kaanat illaa shaihataw  waahidatan fa idzaahum khaamiduun.
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; Maka tiba-tiba
mereka semuanya mati.
30. Yaa hatsratan ‘alal ‘ibaadi maa ya’tiihim mir rasuulin illaa kaanuu bihii
yastahzi-uun.
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang
Rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
31. Alam yarau kam ahlaknaa qablahum minal quruuni  annahum ilaihim laa
yarji’uun.
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang
telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang  telah Kami binasakan) itu
tiada kembali kepada mereka.
32. Wa in Kullul lammaa jamii’ul ladainaa muhdlaruun.
Dan Setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada kami.
33. Wa aayatul lahumul ardhul maitatu ahyainaaha wa akhrajnaa minhaa habban
faminhu ya’kulun.
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang
mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, Maka
daripadanya mereka makan.
34. Waja’alnaa fiihaa jannaatim min nakhiiliw wa a’naabiw wa fajjarnaa fiihaa
minal ‘uyuun.
Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan
padanya beberapa mata air,
35. Liya’kuluu min tsamarihii wa maa’amilathu aidiihim afalaa yasykuruun.
Supaya mereka dapat Makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh
tangan mereka. Maka Mengapakah mereka tidak bersyukur?
36. Subhaanal ladzii khalaqal azwaaja kullahaa mimmaa tumbitul ardhu wa min
anfusihim wa mimmaa laa ya’lamuun.
Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik
dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang
tidak mereka ketahui.
37. Wa aayatul lahumul lailu naslakhu minhu nahaara faidzaahum muzhlimuun.
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami
tanggalkan siang dari malam itu, Maka dengan serta merta mereka berada dalam
kegelapan.
38. Wasy saymsu tajrii limustaqarril lahaa dzaalika taqdiirul ‘aziizil ‘aliim.
Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha
Perkasa lagi Maha mengetahui.
39. Wal qamara qaddarnaahu manaazila hatta ‘aadakal ‘urjuunil qadiim.
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah Dia
sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk tandan yang tua.
40. Lasy saymsu yambaghii lahaa an tudrikal qamara walal lailu saabiqun nahaari
wa kullun fii falakiy yasbahuun.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat
mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
41. Wa aayatul lahum annaa hamalnaa dzurriyyatahum fil fulkil masyhuun.
Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami
angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan.
42. Wa khalaqnaa lahum mim mitslihii maa yarkabuun
Dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu.
43. Wa in nasya’ nughriqhum falaa shariikha lahum walaa-hum yunqadzuun.
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, Maka Tiadalah
bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.
44. Illaa rahmatan minnaa wa mataa’an ilaa hiin.
Tetapi (kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk
memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.
45. Wa idzaa qiila lahumuttaquu maa baina aidiikum  wa maa khalfahum
la’allakum turhamuun.
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Takutlah kamu akan siksa yang
dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu  mendapat rahmat",
(niscaya mereka berpaling).
46. Wa maa ta’tiihim min aayatim min aayati rabbihim illaa kaanuu ‘anhaa
mu’ridhiin.
Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda tanda
kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.
47. Wa idzaa qiila lahum anfiquu mimmaa razakumullaahu qaalal ladziina kafaruu
lilladziina aamanuu anuth’imu mallau yasyaa-ullahu ath’amah in antum illaa fii
dhalaalim mubiin.
Dan apabila dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari reski
yang diberikan Allah kepadamu", Maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada
orang-orang yang beriman: "Apakah Kami akan memberi Makan kepada orangorang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan,
Tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata".
48. Wa yaquuluuna mataa hadzal wa’du in kuntum shaadiqiin.
Dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu
adalah orang-orang yang benar?".
49. Maa yanzhuruuna illaa shaihataw waahidatan ta’khudzuuhum wahum
yakhishshimuun. 
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja  yang akan membinasakan
mereka ketika mereka sedang bertengkar.
50. Falaa yastatii’uuna  taushiyataw walaa ilaa ahlihim yarji’uun.
Lalu mereka tidak Kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali
kepada keluarganya.
51. Wanufikha fishshuuri fa idzaahum minal ajdaatsi ilaa rabbihim yansiluun.
Dan ditiuplah sangkalala, Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari
kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
52. Qaaluu yaa wailanaa mam ba’atsanaa mim marqadinaa haadzaa maa
wa’adar rahmaanu wa shadaqal mursaluun.
Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! siapakah yang membangkitkan Kami dari
tempat-tidur Kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan (tuhan) yang Maha Pemurah
dan benarlah Rasul- rasul(Nya).
53. Ing kaanat illaa shaihataw waahidatan fa idzaa  hum jamii’ul ladainaa
muhdaruun.
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, Maka tiba- tiba mereka semua
dikumpulkan kepada kami.
54. Fal yauma laa tuzhlamu nafsun syai-aw walaa tujzauna illaa maa kuntum
ta’maluun.
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak
dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.
55. Inna ashhaabul jannatil yauma fii syughulin faakihuun.
Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan
(mereka).
56. Hum wa azwaajuhum  fii zhilaalin  ‘alal araa-iki muttaki-uun.
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di
atas dipan-dipan.
57. Lahum fiiha faakihatuw walahum maa yadda’uun.
Di syurga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka
minta.
58. Salaamun qaulam mir rabbir rahiim.
(kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai Ucapan  selamat dari Tuhan yang
Maha Penyayang.
     59. Wamtaazul yauma ayyuhal mujrimuun.
Dan (Dikatakan kepada orang-orang kafir): "Berpisahlah kamu (dari orang-orang
mukmin) pada hari ini, Hai orang-orang yang berbuat jahat.
Surat Yaa Siin 13
60. Alam a’had ilaikum yaa banii aadama allaa ta’budusysyaithaana innahuu
lakum ‘aduwwum mubiin.
Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak
menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah  musuh yang nyata bagi
kamu",
61. Wa ani’buduunii haadzaa  shiraathum mustaqiim.
Dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
62. Walaqad adhalla minkum jibillan katsiiraa afalam takuunuu ta’qiluun.
Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka
Apakah kamu tidak memikirkan ?.
63. Haadzihii jahannamul latii kuntum tuu ‘aduun.
Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).
64. Ishlauhal yauma bimaa kuntum takfuruun.
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.
65. Alyauma nakhtimuu ‘alaa afwaahihim wa tukallimunaa aidiihim wa tasyhadu
arjulahum bimaa kaanuu yaksibuun.
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka
usahakan.
66. Wa lau nasyaa-u lathamasnaa ‘alaa a’yunihim fastabaqushshiraatha fa-annaa
yushiruun (a).
Dan Jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka;
lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah mereka dapat
melihat(nya).
67. Wa lau nasyaa-u lamaskhnaahum ‘alaamakaanatihim famastathaa’uu
mudhiyyaw walaa yarji’uun.
Dan Jikalau Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di tempat mereka
berada; Maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup
kembali.
68. Wa man nu’ammirhu nunakkis-hu fil khalq afalaa ya’qiluun.
Dan Barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan Dia
kepada kejadian(nya). Maka Apakah mereka tidak memikirkan?
69. Wamaa’allamnaahusy syi’ra wamaa yambaghii lah(uu), in huwa illaa dzikruw
waqur-aanum mubiin.
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu
tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang
memberi penerangan.
70. Liyundzira man kaana hayyaw wa yahiqqal qaulu ‘alal kaafiriin.
Supaya Dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup
(hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.
71. Awalam yarau annaa khalaqnaa lahum mimmaa ‘amilat aidiinaa an’aaman
fahum lahaa maalikuun.
Dan Apakah mereka tidak melihat bahwa Sesungguhnya Kami telah menciptakan
binatang ternak untuk mereka Yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan
dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?

72. Wa dzallalnaahaa lahum faminhaa rakuubuhum wa minhaa ya’kiluun.
Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; Maka sebahagiannya
menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.
73. Walahum fiihaa manaafi’u wa masyaarib afalaa yasykuruun.
Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka
Mengapakah mereka tidak bersyukur?
74. Wat takhadzuu minduunillaahi aalihatal la’allahum yunsharuun.
Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat
pertolongan.
    
75. Laa yastahthii’uuna nashrahum wahum lahum jundum muhdharuun.
Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; Padahal berhala- berhala itu
menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.
76. Falaa yahzunka qauluum innaa na’lamu maa yusirruuna wa maa yu’linuun.
Maka janganlah Ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami
mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
77. Awalam yaral insaanu annaa khalaqnaahu min nuthfatin fa-idzaa huwa
khasiimum mubiin.
Dan Apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari
setitik air (mani), Maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
78. Wa dharaba lanaa matsalaw wanasiya khalqah(u), qaalamay yuhyil ‘izhaama
wahiya ramiim.
Dan ia membuat perumpamaan bagi kami; dan Dia lupa  kepada kejadiannya; ia
berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur
luluh?"
79. Qul yuhyiihal ladzii ansya-ahaa awwala marrah, wahuwa bikulli khalqin ‘aliim.
Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang
pertama. dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk.
80. Alladzii ja’ala lakum minasy syajaril akhdhari  naaran fa-idzaa antum minhu
tuuqiduun.
Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, Maka tiba-tiba
kamu nyalakan (api) dari kayu itu".
81. Awalaisal ladzii khalaqas samaawaati wal ardha biqaadarin ‘alaa ayyakhluqa
mitslahum bala wahuwal khallaaqul ‘aliim.
Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan
yang serupa dengan itu? benar, Dia berkuasa. dan Dialah Maha Pencipta lagi
Maha mengetahui.
    
82. Innamaa amruhuu idzaa araada syai-an ay yaquula lahuu kun fayakuun.
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata
kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia.
83. Fasubhaanal ladzii biyadihii malakuutu kulli syai-iw wa ilaihi turja’uun.
Maka Maha suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan

kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Tidak ada komentar: