1. SURAT YAA SIIN
(Diturunkan di Mekkah 83 ayat)
Bismillaahirrah maanir rahiim.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Yaasiin
Yaa siin
2. Wal qur-aanil hakiim
3. Innaka laminal mursaliin
Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
4. ‘Alaa shiraathim mustaqiim
(yang berada) diatas jalan yang lurus,
5. Tanziilal ‘aziizir rahiim
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh yang Maha Perkasa lagi
Maha Penyayang,
6. Litundzira qaumam maa undzira aabaa-uhum fahum
ghaafiruun.
Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak
mereka belum
pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
7. Laqad haqqal qaulu ‘alaa aktsarihim fahum laa yu’minuun
Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan (ketentuan Allah)
terhadap
kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.
8. Innaa ja’alnaa fii a’naaqihim aghlaalan fahiya ilal
adzqaani fahum muqmahuun
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka,
lalu tangan
mereka (diangkat) ke dagu, Maka karena itu mereka
tertengadah.
9. Waja’alnaa mim baini aidiihim saddaw wamin khalfihim
saddan fa
aghsyainaahum fahum laa yubshiruun.
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang
mereka dinding
(pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak
dapat melihat.
10. Wasawaa-un ‘alaihim a-andzartahum amlamtundzirhum laa yu’minuun.
Sama saja bagi mereka Apakah kamu memberi peringatan kepada
mereka
ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka
tidak akan
beriman.
11. Innamaa tundziru manit taba’adz dzikra wakhasyiyar
rahmaana bil ghaibi
fabasysyirhu bi maghfiratiw wa ajrin kariim.
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada
orang-orang yang mau
mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan yang Maha
Pemurah walaupun
Dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira
dengan ampunan dan
pahala yang mulia.
12. Innaa nahnu nuhyil mautaa wa naktubu maa qaddamuu wa
aatsaarahum wa
kulla syai-in ahshainaahu fii imaamimmubiin.
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami
menuliskan apa
yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka
tinggalkan. dan segala
sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh
Mahfuzh).
13. Wadhrib lahum matsalan ash-haabal qaryati idzjahaa-ahal
mursaluun.
Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, Yaitu penduduk
suatu negeri ketika
utusan-utusan datang kepada mereka.
14. Idz arsalnaa ilaihimuts naini fakadzdzabuuhumaa fa’azzaznaa
bitsaalitsin
faqaaluu innaa ilaikummursaluun.
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan,
lalu mereka
mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga,
Maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya Kami
adalah orang-orang di utus
kepadamu".
15. Qaaluu maa antum illaa basyarum mitslunaa wamaa anzalar
rahmaanu min
syai-in in antum illaa takdzibuun.
Mereka menjawab: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti Kami dan Allah
yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak
lain hanyalah
pendusta belaka".
16. Qaaluu rabbunaa ya’lamu innaa ilaikum lamur saluun.
Mereka berkata: "Tuhan Kami mengetahui bahwa
Sesungguhnya Kami adalah
orang yang diutus kepada kamu".
17. Wamaa ‘alainaa illal balaaghul mubiin.
Dan kewajiban Kami tidak lain hanyalah menyampaikan
(perintah Allah) dengan
jelas".
18. Qaaluu innaa tathayyarnaa bikum la-in lam tantahuu
lanarjumannakum
walayamassannakum minnaa ‘adzaabun aliim.
Mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami bernasib malang
karena kamu,
Sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami),
niscaya Kami akan
merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih
dari kami".
19. Qaaluu tha-irukum ma’akum a-in dzukkirtum bal antum
qaumum musrifuun.
Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri.
Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)?
sebenarnya kamu
adalah kaum yang melampui batas".
20. Wa jaa-a min aqshal madiinati rajuluy yas’aa qaalaa yaa
qaumit tabi’ul
mursaliin.
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan
bergegas-gegas ia
berkata: "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu".
21. Ittabi’uu mal laa yas’alukum ajraw wahum muhtaduun.
Ikutilah orang yang tiada minta Balasan kepadamu; dan mereka
adalah orangorang yang mendapat petunjuk.
22. Wamaa liya laa a’budul ladzii fatharanii wa ilahi turja’uun.
Mengapa aku tidak menyembah (tuhan) yang telah menciptakanku
dan yang hanya
kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?
23. A-attakhidzu min duunihii aalihatan iyyuridnir rahmaanu bidhurril laa tughni
‘annii syafaa-atuhum syaiaw walaa yunqidzuun.
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain nya jika
(Allah) yang Maha
Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafaat
mereka tidak
memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak
(pula) dapat
menyelamatkanku?
24. Innii idzal lafii dhalaalim mubiin
Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan
yang nyata.
25. Innii aamantu birabbikum fasma’uun.
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; Maka
dengarkanlah
(pengakuan keimanan) ku.
26. Qiiladkhulil jannata qaala yaalaita qaumii ya’lamuun.
Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke syurga". ia
berkata: "Alangkah baiknya
Sekiranya kamumku mengetahui.
27. Bimaa ghafara lii rabbii wa ja’alanii minal mukramiin.
Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan
menjadikan aku
Termasuk orang-orang yang dimuliakan".
28. Wamaa andzalnaa ‘alaa qaumihii mim ba’dihii min jundim
minas samaa-i wa
maa kunnaa munzilin.
Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah Dia
(meninggal) suatu
pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
29. In kaanat illaa shaihataw waahidatan fa idzaahum khaamiduun.
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara
saja; Maka tiba-tiba
mereka semuanya mati.
30. Yaa hatsratan ‘alal ‘ibaadi maa ya’tiihim mir rasuulin
illaa kaanuu bihii
yastahzi-uun.
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada
datang seorang
Rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu
memperolok-olokkannya.
31. Alam yarau kam ahlaknaa qablahum minal quruuni annahum ilaihim laa
yarji’uun.
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat
sebelum mereka yang
telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu
tiada kembali kepada mereka.
32. Wa in Kullul lammaa jamii’ul ladainaa muhdlaruun.
Dan Setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada
kami.
33. Wa aayatul lahumul ardhul maitatu ahyainaaha wa
akhrajnaa minhaa habban
faminhu ya’kulun.
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka
adalah bumi yang
mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya
biji-bijian, Maka
daripadanya mereka makan.
34. Waja’alnaa fiihaa jannaatim min nakhiiliw wa a’naabiw wa
fajjarnaa fiihaa
minal ‘uyuun.
Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan
Kami pancarkan
padanya beberapa mata air,
35. Liya’kuluu min tsamarihii wa maa’amilathu aidiihim
afalaa yasykuruun.
Supaya mereka dapat Makan dari buahnya, dan dari apa yang
diusahakan oleh
tangan mereka. Maka Mengapakah mereka tidak bersyukur?
36. Subhaanal ladzii khalaqal azwaaja kullahaa mimmaa
tumbitul ardhu wa min
anfusihim wa mimmaa laa ya’lamuun.
Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan
semuanya, baik
dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka
maupun dari apa yang
tidak mereka ketahui.
37. Wa aayatul lahumul lailu naslakhu minhu nahaara
faidzaahum muzhlimuun.
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka
adalah malam; Kami
tanggalkan siang dari malam itu, Maka dengan serta merta
mereka berada dalam
kegelapan.
38. Wasy saymsu tajrii limustaqarril lahaa dzaalika
taqdiirul ‘aziizil ‘aliim.
Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah
ketetapan yang Maha
Perkasa lagi Maha mengetahui.
39. Wal qamara qaddarnaahu manaazila hatta ‘aadakal ‘urjuunil
qadiim.
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah,
sehingga (setelah Dia
sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai
bentuk tandan yang tua.
40. Lasy saymsu yambaghii lahaa an tudrikal qamara walal
lailu saabiqun nahaari
wa kullun fii falakiy yasbahuun.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan
malampun tidak dapat
mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis
edarnya.
41. Wa aayatul lahum annaa hamalnaa dzurriyyatahum fil
fulkil masyhuun.
Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka
adalah bahwa Kami
angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan.
42. Wa khalaqnaa lahum mim mitslihii maa yarkabuun
Dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai
seperti bahtera itu.
43. Wa in nasya’ nughriqhum falaa shariikha lahum walaa-hum
yunqadzuun.
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka,
Maka Tiadalah
bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.
44. Illaa rahmatan minnaa wa mataa’an ilaa hiin.
Tetapi (kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar
dari Kami dan untuk
memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.
45. Wa idzaa qiila lahumuttaquu maa baina aidiikum wa maa khalfahum
la’allakum turhamuun.
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Takutlah kamu
akan siksa yang
dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat",
(niscaya mereka berpaling).
46. Wa maa ta’tiihim min aayatim min aayati rabbihim illaa
kaanuu ‘anhaa
mu’ridhiin.
Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari
tanda tanda
kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling
daripadanya.
47. Wa idzaa qiila lahum anfiquu mimmaa razakumullaahu
qaalal ladziina kafaruu
lilladziina aamanuu anuth’imu mallau yasyaa-ullahu ath’amah
in antum illaa fii
dhalaalim mubiin.
Dan apabila dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah
sebahagian dari reski
yang diberikan Allah kepadamu", Maka orang-orang yang
kafir itu berkata kepada
orang-orang yang beriman: "Apakah Kami akan memberi
Makan kepada orangorang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan
memberinya makan,
Tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata".
48. Wa yaquuluuna mataa hadzal wa’du in kuntum shaadiqiin.
Dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini
(hari berbangkit) jika kamu
adalah orang-orang yang benar?".
49. Maa yanzhuruuna illaa shaihataw waahidatan ta’khudzuuhum
wahum
yakhishshimuun.
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan
mereka ketika mereka sedang bertengkar.
50. Falaa yastatii’uuna
taushiyataw walaa ilaa ahlihim yarji’uun.
Lalu mereka tidak Kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak
(pula) dapat kembali
kepada keluarganya.
51. Wanufikha fishshuuri fa idzaahum minal ajdaatsi ilaa
rabbihim yansiluun.
Dan ditiuplah sangkalala, Maka tiba-tiba mereka keluar
dengan segera dari
kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
52. Qaaluu yaa wailanaa mam ba’atsanaa mim marqadinaa
haadzaa maa
wa’adar rahmaanu wa shadaqal mursaluun.
Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! siapakah yang
membangkitkan Kami dari
tempat-tidur Kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan
(tuhan) yang Maha Pemurah
dan benarlah Rasul- rasul(Nya).
53. Ing kaanat illaa shaihataw waahidatan fa idzaa hum jamii’ul ladainaa
muhdaruun.
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, Maka
tiba- tiba mereka semua
dikumpulkan kepada kami.
54. Fal yauma laa tuzhlamu nafsun syai-aw walaa tujzauna
illaa maa kuntum
ta’maluun.
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun
dan kamu tidak
dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.
55. Inna ashhaabul jannatil yauma fii syughulin faakihuun.
Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang
dalam kesibukan
(mereka).
56. Hum wa azwaajuhum
fii zhilaalin ‘alal araa-iki
muttaki-uun.
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang
teduh, bertelekan di
atas dipan-dipan.
57. Lahum fiiha faakihatuw walahum maa yadda’uun.
Di syurga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh
apa yang mereka
minta.
58. Salaamun qaulam mir rabbir rahiim.
(kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai
Ucapan selamat dari Tuhan yang
Maha Penyayang.
59. Wamtaazul
yauma ayyuhal mujrimuun.
Dan (Dikatakan kepada orang-orang kafir): "Berpisahlah
kamu (dari orang-orang
mukmin) pada hari ini, Hai orang-orang yang berbuat jahat.
Surat Yaa Siin 13
60. Alam a’had ilaikum yaa banii aadama allaa ta’budusysyaithaana
innahuu
lakum ‘aduwwum mubiin.
Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam
supaya kamu tidak
menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
kamu",
61. Wa ani’buduunii haadzaa
shiraathum mustaqiim.
Dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
62. Walaqad adhalla minkum jibillan katsiiraa afalam
takuunuu ta’qiluun.
Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar
diantaramu, Maka
Apakah kamu tidak memikirkan ?.
63. Haadzihii jahannamul latii kuntum tuu ‘aduun.
Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).
64. Ishlauhal yauma bimaa kuntum takfuruun.
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu
mengingkarinya.
65. Alyauma nakhtimuu ‘alaa afwaahihim wa tukallimunaa
aidiihim wa tasyhadu
arjulahum bimaa kaanuu yaksibuun.
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada
Kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa
yang dahulu mereka
usahakan.
66. Wa lau nasyaa-u lathamasnaa ‘alaa a’yunihim
fastabaqushshiraatha fa-annaa
yushiruun (a).
Dan Jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan
penglihatan mata mereka;
lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah
mereka dapat
melihat(nya).
67. Wa lau nasyaa-u lamaskhnaahum ‘alaamakaanatihim famastathaa’uu
mudhiyyaw walaa yarji’uun.
Dan Jikalau Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di
tempat mereka
berada; Maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak
(pula) sanggup
kembali.
68. Wa man nu’ammirhu nunakkis-hu fil khalq afalaa ya’qiluun.
Dan Barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami
kembalikan Dia
kepada kejadian(nya). Maka Apakah mereka tidak memikirkan?
69. Wamaa’allamnaahusy syi’ra wamaa yambaghii lah(uu), in
huwa illaa dzikruw
waqur-aanum mubiin.
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan
bersyair itu
tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah
pelajaran dan kitab yang
memberi penerangan.
70. Liyundzira man kaana hayyaw wa yahiqqal qaulu ‘alal
kaafiriin.
Supaya Dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang
yang hidup
(hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap
orang-orang kafir.
71. Awalam yarau annaa khalaqnaa lahum mimmaa ‘amilat
aidiinaa an’aaman
fahum lahaa maalikuun.
Dan Apakah mereka tidak melihat bahwa Sesungguhnya Kami
telah menciptakan
binatang ternak untuk mereka Yaitu sebahagian dari apa yang
telah Kami ciptakan
dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?
72. Wa dzallalnaahaa lahum faminhaa rakuubuhum wa minhaa ya’kiluun.
Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; Maka
sebahagiannya
menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.
73. Walahum fiihaa manaafi’u wa masyaarib afalaa yasykuruun.
Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman.
Maka
Mengapakah mereka tidak bersyukur?
74. Wat takhadzuu minduunillaahi aalihatal la’allahum
yunsharuun.
Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka
mendapat
pertolongan.
75. Laa yastahthii’uuna nashrahum wahum lahum jundum
muhdharuun.
Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; Padahal
berhala- berhala itu
menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.
76. Falaa yahzunka qauluum innaa na’lamu maa yusirruuna wa
maa yu’linuun.
Maka janganlah Ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya
Kami
mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka
nyatakan.
77. Awalam yaral insaanu annaa khalaqnaahu min nuthfatin
fa-idzaa huwa
khasiimum mubiin.
Dan Apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami
menciptakannya dari
setitik air (mani), Maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang
nyata!
78. Wa dharaba lanaa matsalaw wanasiya khalqah(u), qaalamay
yuhyil ‘izhaama
wahiya ramiim.
Dan ia membuat perumpamaan bagi kami; dan Dia lupa kepada kejadiannya; ia
berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang
belulang, yang telah hancur
luluh?"
79. Qul yuhyiihal ladzii ansya-ahaa awwala marrah, wahuwa
bikulli khalqin ‘aliim.
Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang
menciptakannya kali yang
pertama. dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk.
80. Alladzii ja’ala lakum minasy syajaril akhdhari naaran fa-idzaa antum minhu
tuuqiduun.
Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang
hijau, Maka tiba-tiba
kamu nyalakan (api) dari kayu itu".
81. Awalaisal ladzii khalaqas samaawaati wal ardha
biqaadarin ‘alaa ayyakhluqa
mitslahum bala wahuwal khallaaqul ‘aliim.
Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu
berkuasa menciptakan
yang serupa dengan itu? benar, Dia berkuasa. dan Dialah Maha
Pencipta lagi
Maha mengetahui.
82. Innamaa amruhuu idzaa araada syai-an ay yaquula lahuu
kun fayakuun.
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu
hanyalah berkata
kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia.
83. Fasubhaanal ladzii biyadihii malakuutu kulli syai-iw wa
ilaihi turja’uun.
Maka Maha suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas
segala sesuatu dan
kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar